Jumat, 18 Januari 2013

Surat untuk mama..


Surat Untuk Mama..
Atas izin Allah aku coba menggoreskan. Bukan apa-apa, hanya sebuah senandung kecil untuk mama. Semoga mama bahagia.

Mama...
Usiaku telah merambat siang, bukan lagi bayi yang dulu kau timang setiap hari.
Langkah-langkahku mulai panjang, hingga tak lagi bisa kau siap mengejarnya, hanya doa yang dititipkan di sela-sela kita bertemu yang menjadi perlindunganku.

Mama...
Tuhan bilang kau mahluk yang istimewa. Cintamu tetap ada di bawah cinta-Nya untukku. Doamu dijabah Tuhan, restu Tuhan tergantung pada restumu. Kau adalah kisah heroic cerita cinta, dengan gaung kasih sayang yang abadi sepanjang masa. Tapi aku ingat mama, ada banyak kata cinta yang terlewatkan untukmu. Ada banyak ungkapan kasih yang tak pernah terucap dari lisanku. Meski ku tau waktumu tak kan  pernah habis untukku.

Mama...
Mungkin kadang aku lupa. Ah...anakmu ini memang pelupa. Aku lupa untuk sekedar mencium tanganmu kala aku bertolak menuntut ilmu. Aku lupa mengabarimu di tengah padat waktu oleh kesibukanku. Aku lupa untuk sebentar saja memijat lelah bahumu, bahkan aku lupa menengok air matamu kala hatimu berselimut rindu padaku.

Mama...
Kau selalu merengkuhku dalam hangat pelukanmu saat aku terjatuh, menghapus derai air mataku dan menggantinya dengan kedamaian di hatiku.
Mama apalagi yang pantas kukeluhkan tentangmu..?
Kini sepenuhnya aku menyadari mama...        
Seperti apapun kondisinya, pusaran waktu kan tetap kembali padamu.. Memelukmu adalah hal ternikmat yang diciptakan Tuhan untukku. Semoga Tuhan membayar lunas segala apa yang telah kau beri untukku mama, karena ku yakin aku tak mampu.

Atas segala Torehan luka dan kecewa oleh diriku, sepenuhnya kumohon maaf, meski aku tau kau telah memaafkanku jauh sebelum aku memintanya.
Dan satu lagi mama, siapapun dirimu, kau tetap malaikat yang diberikan Tuhan untukku dan dengan sepenuh hati, biar ku ucapkan
“AKU MENCINTAIMU MAMA....”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar