Sabtu, 09 Februari 2013

ekonomi islam kontemporer

EKONOMI ISLAM KONTEMPORER Ekonomi konvesional melihat ilmu sebagai sesuat yang sekuler (berorentasi hanya kepada kehidupan duniawi kini dan disini) dan sama sekali tidak memasukan Tuhan serta tanggung jawan manusia kepada Tuhan di akhirat dalam bangun pemikirannya. Ekonomi islam dibangun atas prinsip-prinsip religious (berorentasi pada kehidupan dunia kini dan disini sekaligus kehidupan akhirat nanti dan disana).  Pemikiran-pemikiran ekonomi muslim kontemporer dapat dikalsifikasikan: 1. Mazhab baqir as-sadr Bukunya yang fenomenal adalah iqtisaduna (ekonomi kita).berpendapat bahwa ilmu ekonomi tidak bisa sejalan dengan islam. Ekonomi tetap ekonomi dan islam tetap islam. Keduanya tidak dapat disatukan karena berasal dari filosofi yang kontraduktif. Yang satu islam, yang lain anti islam. Menurut ilmu ekonomi, masalah ekonomi muncul karena adanya keinginan manusia yang tidak terbatas sementara sumber daya yang tersedia untuk memuaskan keinginan manusia terbatas. Mazhab baqir menolak pernyataan itu, karena menurut mereka Islam tidak mengenal adanya sumber daya yang terbatas. Dalil yang dipakai adalah Al-Qur’an “Sungguh telah kami ciptakan segala sesuatu dalam ukuran yang setepat-tepatnya” (Al-Qamar : 49) Dengan demikian, karena segala sesuatunya sudah terukur dengan sempurna, sebenarnya Allah telah memberikan daya yang cukup bagi seluruh manusia didunia. Mazhab ini berkesimpulan bahwa keinginan yang tidak terbatas itu tidak benar sebab pada kenyataannya keinginan manusia itu terbatas. Mazhab Baqir berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya distribusi yang tidak merata dan adil sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah karena itu masalah ekonomi muncul bukan karena sumber daya yang terbatas, tetpi karena keserakahan manusia yang tidak terbatas. Menurut mereka istilah ekonomi islam adalah istilah yang bukan hany tidak sesuai, tetapi juga menyesatkan dan kontradiktf, karena itu penggunaan istilah ekonomi islami harus dihentikan. Sebagai gantinya ditawarkan yaitu iqtisad, 2. Mazhab mainstream ia setuju bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas yang dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas. “dan sungguh akan kami uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar”. Sedangkan keinginan manusia yang tidak terbatas dianggap sebagai hal yang alamiah. Dan sabda nabi Muhammad saw. “bahwa manusia tidak akan pernah puas. Bila diberikan emas saru lembah, ia akan meminta emas dua lembah, ia akan meminta tiga lembah dan seterusnya sampai ia masuk kubur”. Pandangan mazhab ini hampir tidak ada bedanya dengan ekonomi konvensional. Perbedaan mazhab ini dengan konvensional adalah terletak pada cara menyelesaikan masalah. Mengambil hal-hal yang baik dan bermanfaat yang dihasilkan oleh bangsa dan budaya non-islam semua sekali tidak diharamkan. 3. Mazhab alternative kritis Mazhab Baqir dikritik sebagai mazhab yang berusaha untuk menemukan sesuatu yang baru sebenarnya sudah ditemukanoleh orang lain. Menghancurkan teori lama dan menggantinya dengan teori baru. Sementara itu mazhab mainsterem dikritiknya sebagai jiplakan dari ekonomi neoklasik dengan menghilangkan variable riba dan memasukan variable zakat serta niat. Mazhab ini adalah sebuah mazhab yang kritis. Mereka berpendapat bahwa analisis kritik bukan saja harus dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme, tetapi juga terhadap ekonomi islam itu sendiri. Mereka yakin bahwa islam pasti benar, tetapi ekonomi islam belum tentu benar karena ekonomi islam adalah hasil tafsiran manusia atas Al-Qur’an dan sunnah, sehingga nilai kebenarannya tidak mutlak. Proposisi dan teori teori yang diajukan oleh ekonomi islam harus selalu diuji kebenarannya sebagaimana yang dilakukan terhadap ekonomi konvensional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar